Lagi lagi cerutu. . .
Yang harus menjadi teman ku, malam ini bersama bulan sabit di ladang kayu. . .
Melirik sebentar teras, mata mereka masih melotot walau memerah. .
Tak ada anggur atau pun kopi susu, mereka di peras waktu. . .
Jam dinding terus berdetak, aku terus bicara pada dinding kamar ku, Masih terlalu pagi ku bilang. .
Bulan sabit di ladang kayu masih memutih. .
Lagi lagi tembakau ku hisap. .
Mungkin paru ku bengkak. .
Bulan sabit ladang kayu menjadi bukti lagi pagi ini. .
Terus saja ku bicara pada lampu pijar. .
Kapan kau memadamkan api mu. . .
Sudah banyak kulit kacang dan kwaci yg kau seduh bersama bulan sabit yg merindu purnama di ladang kayu. .
Feila
0 komentar:
Post a Comment