"Hidup Dan Mati Sebagai Petarung"
Disudut kota..dibawah kaki gedung pencakar langit..Hidup seorang wanita
dengan keadaan yang sangat sederhana,keseharian mencari nafkah dengan
tenaga yang telah terkuras dirumah,Ibu diva..dia mempunyai 8 anak,lima
diantaranya masih duduk di bangku sekolah,sementara sisanya menunggu
waktu menjadikanya besar dan bersekolah..
Ibu diva diam setiap kali buah hati menangis dalam lapar,pikirannya
melayang..mencari dan mengingat apalagi yang bisa dia jual,peluhnya
mengering..tersengat mentari ditepi jalan..lirih hatinya
merintih.."Tuhan..Sampai Kapan ini Terjadi"..
Keseharian menghadapi
kemiskinan..Berharap hari ini lebih baik dari kemarin,dan besok lebih
baik dari hari ini..Ibu diva menjalani hidup sebagai petarung kemiskinan
selama 68 tahun..sampai raganya melemah..hingga tubuhnya berkerut..dia
tetap sebagai petarung..Anak-anaknya tumbuh besar..berkembang hingga
mampu memetik bintang..
Dalam hembusan nafas terakhir..seraya
berbisik dalam detak tersendat..Bahagialah kau Anak-anakku..genggam
dunia yang menjajah kita..
Dan kini Ibu Diva telah tiada..terbenam dalam tanah merah yang basah..
Terkenanglah Ibu yang berjuang dalam kemiskinan mampu menjadikan putra dan putrinya laksana Bintang di awan..
"Hidup Dan Mati Sebagai Petarung"
Disudut kota..dibawah kaki gedung pencakar langit..Hidup seorang wanita dengan keadaan yang sangat sederhana,keseharian mencari nafkah dengan tenaga yang telah terkuras dirumah,Ibu diva..dia mempunyai 8 anak,lima diantaranya masih duduk di bangku sekolah,sementara sisanya menunggu waktu menjadikanya besar dan bersekolah..
Ibu diva diam setiap kali buah hati menangis dalam lapar,pikirannya melayang..mencari dan mengingat apalagi yang bisa dia jual,peluhnya mengering..tersengat mentari ditepi jalan..lirih hatinya merintih.."Tuhan..Sampai Kapan ini Terjadi"..
Keseharian menghadapi kemiskinan..Berharap hari ini lebih baik dari kemarin,dan besok lebih baik dari hari ini..Ibu diva menjalani hidup sebagai petarung kemiskinan selama 68 tahun..sampai raganya melemah..hingga tubuhnya berkerut..dia tetap sebagai petarung..Anak-anaknya tumbuh besar..berkembang hingga mampu memetik bintang..
Dalam hembusan nafas terakhir..seraya berbisik dalam detak tersendat..Bahagialah kau Anak-anakku..genggam dunia yang menjajah kita..
Dan kini Ibu Diva telah tiada..terbenam dalam tanah merah yang basah..
Terkenanglah Ibu yang berjuang dalam kemiskinan mampu menjadikan putra dan putrinya laksana Bintang di awan..

0 komentar:
Post a Comment